BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Pengetahuan sistem informasi merupakan esensi penting untuk menciptakan perusahaan yang kompetitif, mengatur kerjasama global, menambahkan nilai bisnis, dan menyediakan produk dan jasa yang bermanfaat bagi pelanggan.
Perkembangan Internet, globalisasi perdagangan, dan meningkatnya ekonomi informasi telah menuang kembali peran sistim informasi (SI) pada bidang manajemen dan bisnis. Teknologi internet memberi dasar untuk beragam model dan proses bisnis baru, serta bermacam jalan baru dalam hal pendistribusian ilmu pengetahuan.
Gelombang-gelombang kegagalan dari dot-com ternyata tidak menghalangi niat perusahaan untuk menggunakan teknologi Internet dalam mengendalikan bisnis mereka. Banyak perusahaan bersandar pada Internet dan teknologi jaringan untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan mereka secara elektronis, secara lancar menghubungkan banyak pabrik, kantor, dan tenaga penjualan di sekitarnya. Perusahaan-perusahaan pemelopor seperti Cisco Systems, Dell Computer, dan Procter & Gamble memperluas jaringan tersebut sampai kepada para penyalur, pelanggan, dan kelompok lain di luar organisasi terkait agar mereka dapat bertindak cepat terhadap permintaan para pelanggan dan gejala perubahan pasar. Para manajer Cisco Systems mampu memanfaatkan sistim informasi itu untuk "hampir mendekati" pembukuan mereka pada setiap waktu sehingga bisa menyusun laporan keuangan gabungan berdasar pada perubahan pemesanan, potongan harga, pendapatan, produk, dan susunan biaya kepegawaian. Para eksekutif mampu secara konstan menganalisa performa mereka pada semua level organisasi mereka. Pengintegrasian secara digital ini, baik di dalam atau di luar perusahaan, mulai dari gudang sampai kepada deretan eksekutif, mulai dari para penyalur sampai ke pelanggan, mengubah bagaimana kita mengorganisir dan mengatur suatu perusahaan bisnis. Pada akhirnya, perubahan ini mendorong ke arah perusahaan yang benar-benar dikelola secara digital. Pada perusahaan seperti inilah semua proses bisnis dan hubungan internal dengan para penyalur dan pelanggan dimungkinkan secara digital. Dalam perusahaan yang terkelola secara digital, informasi untuk mendukung keputusan bisnis siap tersedia kapanpun dan di manapun dalam organisasi yang bersangkutan. Maka kami mengubah subjudul teks ini menjadi Mengelola Perusahaan Digital.
Pengintegrasian digital dari perusahaan dan penggunaan teknologi Internet yang secara digital memungkinkan proses bisnis untuk e-bisnis dan e-commerce. Diperlukan perhatian khusus terhadap teknologi dan aplikasi baru yang meningkatkan hubungan perusahaan dengan pelanggan dan menciptakan nilai tambah melalui kerja sama/kolaborasi erat dengan para penyalur dan mitra bisnis lain. Juga diperlukan perhatian terhadap kebutuhan untuk mendemonstrasikan nilai bisnis sistim informasi di dalam organisasi. Isi dan fitur selanjutnya mencerminkan arah baru ini.
Sistem untuk mengelola rantai persediaan, manajemen relasi dengan pelanggan, dan manajemen pengetahuan, bersama-sama dengan sistem perusahaan merupakan aplikasi enterprise utama yang banyak digunakan oleh perusahaan dewasa ini untuk mencapai pengintegrasian secara digital.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perusahaan Digital
Perusahaan digital adalah di mana hampir semua hubungan bisnis organisasi penting dengan pelanggan, para penyalur, dan karyawan dimungkinkan dapat ditengahi secara digital. Proses bisnis inti perusahaan digital terpenuhi melalui jaringan digital yang memutar keseluruhan organisasi atau penghubung berbagai organisasi.
Proses bisnis mengacu pada cara yang unik di mana pekerjaan diorganisir, dikoordinir, dan dipusatkan untuk menghasilkan suatu produk berharga atau jasa pelayanan. Mengembangkan suatu produksi baru, membangkitkan dan melaksanaan suatu order/ pesanan, atau menggunakan atau merekrut suatu karyawan adalah contoh proses bisnis, dan organisasi memenuhi proses bisnis mereka bisa merupakan suatu sumber kekuatan kompetitif. Didalam suatu perusahaan digital, setiap potongan informasi diperlukan untuk mendukung kunci keputusan bisnis yang tersedia pada setiap waktu dan di manapun didalam perusahaan itu. Perusahaan digital merasakan dan bereaksi terhadap lingkungan mereka yang jauh dengan cepat dibanding perusahaan tradisional, memberi mereka lebih fleksibilitas untuk survive dalam pergolakan waktu. Perusahaan digital menawarkan peluang luar biasa untuk manajemen dan organisasi secara lebih global. Yang kedua dengan secara digital memungkinkan dan pelurusan pekerjaan mereka, perusahaan digital mempunyai potensi untuk mencapai tingkatan daya saing dan profitabilitas belum pernah terjadi.
Suatu perusahaan digital dibedakan dari perusahaan tradisional dengan total kedekatan mereka pada satu set teknologi informasi untuk mengorganisir dan mengatur. Karena para manajer perusahaan digital, teknologi informasi bukan sekedar suatu alat yang bermanfaat, tetapi lebih dari itu adalah inti bisnis dan alat manajemen yang utama.
Untuk membentuk suatu perusahaan digital tidak hanya sekedar melakukan komputerisasi di bagian penjualan, pembelian, persediaan barang atau keuangan saja, karena hal itu baru sebagian kecil dari suatu rencana induk pembentukan perusahaan digital.Ada 4 indikator yang harus dipenuhi untuk menjadi perusahaan digital, yaitu sistem pengelolaan rantai pasokan, sistem pengelolaan relasi pelanggan, sistem perusahaan dan sistem pengelolaan pengetahuan.
B. E-Commerce
E-commerce terdiri dari dua kata yaitu e dan commerce, huruf e yang mempunyai arti elektronik dan commerce yang berarti perdagangan. jika berbicara mengenai elektronik, maka pengertian dari elektronik itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan e-commerce adalah perdagangan elektronik yang mencakup proses pembelian, penjualan, transfer, pertukaran produk, layanan, atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet.
E-commerce juga dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik.
E-commerce merupakan proses pembelian, penjualan, atau pertukaran produk, jasa, atau informasi melalui jaringan komputer. EC dapat didefinisikan dari perspektif berikut: komunikasi, komersial (perdagangan), proses bisnis, layanan, belajar, kolaboratif, komunitas.
E-Commerce sulit dibedakan dengan E-bisnis E-bisnis merupakan definisi yang lebih luas dari E-Commerce yang meliputi tidak hanya pembelian dan penjualan barang dan jasa, tetapi juga costomers melayani, bekerja sama dengan mitra bisnis, dan melakukan transaksi elektronik dalam suatu organisasi. Pasar elektronik (e-marketplace) sebuah pasar online di mana pembeli dan penjual bertemu untuk bertukar barang, jasa, uang, atau informasi. Elektronik pasar dan sistem informasi interorganisasional dan intraorganisational. Interorganisasional sistem informasi: sistem komunikasi yang memungkinkan pemrosesan transaksi rountine dan arus informasi antara dua atau lebih organisasi. Intraorganisasional sistem informasi: sistem komunikasi yang memungkinkan e-commerce kegiatan untuk pergi dalam organisasi individu.
C. E-Business
E-business adalah istilah yang lebih umum dari e-commerce karena tidak hanya mengarah pada aktivitas membeli dan menjual melainkan melayani konsumen dan bekerja sama dengan rekan-rekan bisnis lainnya atau dengan kata lain e-business merupakan interaksi dengan rekan-rekan bisnis. Fungsi dari e-business yaitu untuk mensupport bagian dari marketing, produksi, accounting, finance, dan human resource managemen. Proses transaksi online memegang peranan yang sangat penting pada e-business.
Secara keseluruhan, e-commerce dapat digambarkan sebagai penggunaan internet dan Web untuk transaksi bisnis. Lebih formalnya, secara digital memungkinkan terjadinya transaksi komersial antara organisasi dan individu.
Di sisi lain, e-bisnis dapat digambarkan sebagai proses digital yang memungkinkan proses transaksi dalam perusahaan, melibatkan sistem informasi di bawah kontrol yang kuat. Selain itu, aplikasi e bisnis bisa turun menjadi e commerce ketika sebuah pertukaran nilai terjadi.
Di sisi lain, e-bisnis dapat digambarkan sebagai proses digital yang memungkinkan proses transaksi dalam perusahaan, melibatkan sistem informasi di bawah kontrol yang kuat. Selain itu, aplikasi e bisnis bisa turun menjadi e commerce ketika sebuah pertukaran nilai terjadi.
1.2 Tujuan dan Manfaat Implementasi E-Business & E-Commerce
Tujuan E-Business & E-Commerce
Tujuan implementasi E-Business & E-Commerce adalah untuk mendukung efisiensi dan integritas pengelolaan data Sumber Daya Manusia, Keuangan, Supply Chain Management/Logistic Management. Selain itu berfungsi sebagai sarana komunikasi dan informasi bagi public. Dengan berbasiskan internet, sistem ini dapat diakses dimana saja sesuai dengan hak akses yang telah ditentukan.
Manfaat implementasi E-Business & E-Commerce adalah :
· Meningkatkan kinerja operasional perusahaan.
· Meningkatkan peluang akses ke pasar, pemasok dan pendanaan yang sangat luas.
· Meningkatkan efisiensi perusahaan.
· Mempermudah pengelolaan asset perusahaan.
· Meningkatkan kualitas layanan terhadap pelanggan.
· Meningkatkan komunikasi seluruh stakeholders.
· Mengatasi kesenjangan digital.
· Media mempromosikan kompetensi perusahaan.
· Memperlancar transaksi bisnis.
· Sarana penyebaran informasi secara luas.
1.3 Karakteristik E-Commerce
Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi ecommerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus. Pengertian-pengertian yang diberikan oleh beberapa ahli mengenai ecommerce dapat ditarik kesimpulan bahwa e-commerce mempunyai suatu karakteristik, yaitu:
1) Terjadinya transaksi antar dua belah pihak
2) Adanya pertukaran barang, jasa dan informasi
3) Internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme perdagangan tersebut.
Menurut Nurfansa Wira Sakti, karakteristik e-commerce diantaranya adalah:
1) Transaksi tanpa batas
2) Transaksi anonym
3) Produk digital dan non digital
3) Produk barang tak berwujud
1.4 Security Dalam E-Business
Security Beberapa metode pengamanan data dalam transaksi E-Commerce dan E-Bussines yaitu Kriptografi Public Key yang merupakan sistem asimetris (tidak simetris) menggunakan beberapa key untuk pengenkripsian yaitu public key untuk enkripsi data dan private key untuk dekripsi data. Public key disebarkan ke seluruh dunia sementara private key tetap disimpan. Siapapun yang memiliki public key tersebut dapat mengenkripsi informasi yang hanya dapat dibaca oleh seseorang yang memiliki private key walaupun kita belum pernah mengenal bahkan tidak tahu sama sekali siapa yang memiliki public key tersebut.
1.5 CMS khusus e-commerce
Untuk membuat sebuah website dengan CMS relatif cukup mudah dan cepat karena kalau kita analogikan CMS itu seperti sebuah Operating System Dalam sebuah komputer (windows,linux, Mac OS) yang dibuat untuk memudahkan penggunanya sehingga kita bisa mengelola komputer kita dengan relatif cukup mudah, begitupun dengan CMS dibuat sedemikian hingga agar penggunanya mudah untuk menambah dan mengelola isi yang ada dalam sebuah website. untuk menjalankan situs web yang berjualan secara online, atau biasa disebut dengan web eCommerce, kita bisa menggunakan osCommerce, prestashop, magento dan lain-lain. CMS tersebut umumnya digunakan oleh pengguna CMS open source. saya akan membahas mengenai magento, dengan magento kita dapat mengisi katalog produk, mengelompokkan produk dalam kategori, memajang gambar produk, mengatur inventory, melakukan promosi, melihat laporan penjualan, dan lain sebagainya. Pemilik toko online tidak perlu tahu detil teknis bagaimana toko online-nya dijalankan. Yang perlu dilakukan adalah mengunduh Magento, meng-instal-nya, dan mengkonfigurasinya di dalam sebuah situs web. Magento mudah di dapatkan dan tanpa biaya atau gratis dan bersifat fleksibel, sesuai dengan keinginan kita. berikut ini screenshot dari Magento Commerce.
Kesalahan terbesar yang sering dilakukan para praktisi bisnis adalah mendefinisikan e-commerce sebagai “cara menjual produk atau jasa di internet”. Tentu saja pengertian ini merupakan hal yang sangat sempit jika dilihat dari karakteristik dan potensi bisnis yang ditawarkannya. Secara prinsip, potensi e-commerce berada dalam sebuah spektrum dengan dua buah titik ekstrem.
Sumber: Eko Indrajit, 2000
Sumber: Eko Indrajit, 2000
Titik ekstrem pertama adalah kemampuan e-commerce untuk menjadi “follower” dalam arti kata menirukan bagaimana bisnis konvensional dilakukan ke dalam sebuah arena baru di dunia maya, misalnya:
1. Pasar tradisional yang merupakan tempat bertemunya secara fisik antara penjual dan calon pembeli digantikan oleh pasar virtual yang mempertemukan mereka yang terkoneksi ke jaringan internet;
2. Uang kertas atau receh (coin) yang biasa dipergunakan sebagai alat pembayaran yang sah digantikan oleh uang digital (digital money);
3. Tanda tangan atau paraf yang biasa menjadi bukti keabsahan suatu transaksi secara hukum digantikan oleh tanda tangan digital (digital signature) di dalam dunia maya;
4. Produk-produk semacam dokumen (teks), gambar, audio, dan video yang biasanya dijual secara fisik melalui berbagai medium penyimpanan telah dapat diubah menjadi serangkaian kode digital yang siap ditransfer kapan saja (digitisasi); dan lain sebagainya.
Pada sisi ekstrem yang lain, e-commerce dikatakan memiliki kemampuan untuk mentransformasikan karakteristik bisnis konvensional menjadi model bisnis yang sama sekali baru, contohnya:
1. Mekanisme pasar bebas (free market) yang selama ini hanyalah merupakan teori dalam ilmu ekonomi telah menjadi kenyataan sehari-hari di dunia maya, terlebih-lebih dengan diluncurkannya situs-situs pelelangan, bursa efek, tele marketing, dan lain sebagainya;
2. Aset fisik yang selama ini hanya dapat dinikmati oleh salah satu institusi dalam suatu waktu dapat dengan mudah digandakan karena telah dapat ditransformasikannya aset tersebut ke dalam serangkaian sinyal digital;
3. Berlakunya pepatah “you don’t have to be big to become big” (Indrajit, 2000) dalam membangun suatu bisnis memberi arti bahwa tidak diperlukannya modal yang besar seperti bangunan, uang, sumber daya manusia, bahan mentah, dan lain sebagainya dalam membangun sebuah perusahaan di internet (membangun perusahaan dapat dimulai dengan memesan sebuah domain nama dan membuka sebuah situs sederhana);
4. Mudahnya membangun suatu bisnis karena adanya fenomena “prosumers” misalnya sebagai salah satu karakteristik dari era ekonomi baru, dimana seorang individu dapat dengan mudah berubah dari konsumen menjadi produsen dalam waktu relatif singkat; dan lain sebagainya.
Dua buah titik ekstrem di atas selain membentuk sebuah spektrum fungsi e-commerce, secara tidak langsung memperlihatkan bagaimana sebuah “dunia baru” dengan cara-cara atau mekanisme pertukaran barang atau jasa yang sama sekali baru telah terbentuk. Secara lengkap Don Tapscott mengemukakan 12 karakteristik utama dari ekonomi digital yang memungkinkan terbentuknya berbagai “cara hidup” yang unik, yang tidak pernah terjadi dan terbayangkan sebelumnya (Tapscott, 1996). Lebih jauh lagi, dengan berhasilnya dan semakin berkembangnya implementasi e-commerce di segala lapisan masyarakat, maka secara mendasar telah terjadi pergeseran-pergeseran paradigma di berbagai aspek kehidupan. Pada akhirnya, prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh dalam mencermati perkembangan teknologi semacam e-commerce, antara lain:
1. E-Commerce tidak dapat dilepaskan dari kerangka besar globalisasi dunia, yang bertujuan untuk melakukan efisiensi pasar; dengan dibukanya batasan-batasan wilayah, maka aliran informasi, uang, dan sumber daya lainnya akan terjadi secara bebas sehingga hanya perusahaan-perusahaan yang dapat menciptakan produk atau jasa yang termurah, terbaik, dan tercepatlah yang akan memiliki keunggulan kompetitif di pasar.
2. E-Commerce akan secara efektif menjadi pemicu terjadinya efisiensi yang diinginkan di atas jika konvergensi industri komputer, telekomunikasi, dan informasi (content) di masing-masing negara telah mencapai tahap optimum (dimana produk-produk infrastruktur semacam pulsa telepon dan listrik telah menjadi public goods).
3. E-Commerce hanyalah merupakan komponen sebuah sistem yang dinamakan sebagai komunitas digital (digital community), yang merupakan generasi masyarakat baru di abad ke 21 (net generation) dimana teknologi informasi telah menjadi hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia pada umumnya.
Revolusi digital e-commerce driver utama dari EC adalah revolusi digital
ekonomi digital, ekonomi yang didasarkan pada teknologi digital, termasuk jaringan komunikasi digital, komputer, perangkat lunak, dan teknologi informasi terkait, juga disebut ekonomi internet, ekonomi baru, atau perekonomian web.
ekonomi digital, ekonomi yang didasarkan pada teknologi digital, termasuk jaringan komunikasi digital, komputer, perangkat lunak, dan teknologi informasi terkait, juga disebut ekonomi internet, ekonomi baru, atau perekonomian web.
Pendapatan model deskripsi bagaimana perusahaan atau proyek EC akan mendapatkan pendapatan.
Model pendapatan utama adalah:
1. Penjualan
2. Biaya transaksi
3. Biaya berlangganan
4. Biaya iklan
5. Afiliasi biaya
6. Lain pendapatan biaya
Nilai proporsition manfaat bagi perusahaan dapat berasal dari menggunakan EC.
Khas E-Commerce model bisnis:
1. Online langsung pemasaran
2. Sistem tender elektronik
3. Nama sendiri harga anda
4. Mencari harga terbaik
5. Afiliasi pemasaran
6. Viral marketing
7. Kelompok purcasing
8. Lelang online
9. Produk dan jasa kustomisasi
10. Elektronik pasar dan pertukaran
11. Informasi broker
12. Barter
13. Mendalam diskon
14. Keanggotaan
15. Rantai nilai integrator
16. Rantai nilai layanan penyedia
17. Rantai suplai improvers
Manfaat EC
EC memberikan manfaat bagi organisasi, pelanggan individu, dan masyarakat.
a. Manfaat bagi organisasi :
1. Jangkauan global
2. Pengurangan biaya
3. Perbaikan rantai suplai
4. Diperpanjang jam
5. Kustomisasi
6. Model bisnis baru
7. Vendor specializaton
8. Mudah menjangkau pasar
9. Biaya komunikasi lebih rendah
10. Pengadaan efisien.
11. Timbulnya hubungan pelanggan
12. Perusahaan mudah mencari berita
13. Tidak ada perijinan kota dan biaya
b. Manfaat untuk consumers :
1. Ubiquity
2. Produk dan jasa yang lebih banyak
3. Customized produk dan jasa
4. Cheaper produk dan jasa
5. Pengiriman yang mudah
6. Information yang pasti
7. Participation dalam lelang
8. Tidak ada pajak penjualan
c. Manfaat bagi masyarakat :
1. Telecommuting
2. Standar hidup yang tinggi
3. Harapan bagi masyarakat miskin
Perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut:
1. E bisnis adalah aktifitas internal seperti proses produksi, manajemen inventaris, pengembangan produk, manajemen risiko, keuangan dan lain sebagainya. Sedangkan E-commerce adalah aktifitas yang berhubungan dengan eksternal seperti menarik pelanggan, supplier/pemasok, kemitraan, dll.
2. E bisnis adalah melingkupi sistem, pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dll, sedangkan e-commerce adalah kegiatan transaksi keuangan.
3. E bisnis adalah mempertahankan pelanggan, pengembangan produk, dll, sedangkan e-commerce adalah penjualan secara online seperti membuat website.
4. E Commerce adalah bagian dari E Bisnis.
5. Kegiatan yang pada dasarnya melibatkan transaksi keuangan diistilahkan sebagai e commerce. Namun, e bisnis adalah istilah yang lebih luas. Ada banyak hal-hal lain selain menjual, meski pemasaran termasuk didalamnya, termasuk pengadaan bahan baku atau barang, pelanggan pendidikan, mencari supplier dan lain sebagainya.
6. Untuk berjualan secara online adalah e-commerce, namun untuk membawa dan mempertahankan pelanggan dan mendidik secara online tentang produk atau layanan termasuk e bisnis. Memiliki sebuah website untuk melakukan hal itu tidaklah cukup.
7. E-Commerce juga telah ditetapkan sebagai proses yang meliputi menarik pelanggan, pemasok dan mitra eksternal, sementara e bisnis meliputi internal seperti proses produksi, manajemen inventaris, pengembangan produk, manajemen risiko, keuangan dan lain sebagainya.
Secara keseluruhan, e commerce dapat digambarkan sebagai penggunaan internet dan Web untuk transaksi bisnis. Lebih formalnya, secara digital memungkinkan terjadinya transaksi komersial antara organisasi dan individu.
Di sisi lain, e-bisnis dapat digambarkan sebagai proses digital yang memungkinkan proses transaksi dalam perusahaan, melibatkan sistem informasi di bawah kontrol yang kuat. Selain itu, aplikasi e-bisnis bisa turun menjadi e-commerce ketika sebuah pertukaran nilai terjadi.
2. PERUSAHAAN DIGITAL
Perusahaan digital adalah di mana hampir semua hubungan bisnis organisasi penting dengan pelanggan, para penyalur, dan karyawan dimungkinkan dapat ditengahi secara digital.
Menurut Kenneth Laudon, ada 4 indikator yang harus dipenuhi untuk menjadi perusahaan digital, yaitu sistem pengelolaan rantai pasokan, sistem pengelolaan relasi pelanggan, sistem perusahaan dan sistem pengelolaan pengetahuan.
1. Pengelolaan Rantai Pasokan
Komputerisasi sistem pengelolaan rantai pasokan berarti melakukan otomatisasi terhadap sistem yang mengalirkan informasi dari perusahaan kepada pemasoknya dan sebaliknya. Otomatisasi itu dilakukan dalam usaha untuk mengoptimalkan perencanaan, persediaan bahan baku, produksi, pengiriman produk dan jasa. Jika aliran informasi ini berlangsung dengan lancar dan cepat, maka perusahaan tidak perlu memiliki gudang sendiri untuk menyimpan bahan baku.
Hal ini disebabkan kebutuhan itu dapat dipenuhi oleh pemasok dalam waktu yang singkat, karena pemasok dapat memperoleh informasi dari perusahaan secara cepat. Boleh jadi, sudah terbentuk sistem informasi terintegrasi antara perusahan dan pemasok. Dengan melakukan komputerisasi sistem pengelolaan rantai pasokan, maka perusahaan dapat menghemat investasi, sehingga bisa lebih kompetitif dalam memasarkan produk jadinya.
Hal ini disebabkan kebutuhan itu dapat dipenuhi oleh pemasok dalam waktu yang singkat, karena pemasok dapat memperoleh informasi dari perusahaan secara cepat. Boleh jadi, sudah terbentuk sistem informasi terintegrasi antara perusahan dan pemasok. Dengan melakukan komputerisasi sistem pengelolaan rantai pasokan, maka perusahaan dapat menghemat investasi, sehingga bisa lebih kompetitif dalam memasarkan produk jadinya.
2. Sistem Pengelolan Relasi Pelanggan
Indikator kedua menunjukkan suatu kebutuhan perusahaan untuk membangun relasi yang baik dengan para pelanggannya. Oleh karena, perusahaan tidak dapat menjaga kelangsungan hidupnya tanpa adanya pelanggan, maka pelanggan merupakan faktor penting yang harus dikelola dengan baik. Untuk membangun hubungan yang terintegrasi antara perusahaan dengan pelanggan, maka harus dibentuk suatu sistem informasi yang dapat memfasilitasi komunikasi dan hubungan antara kedua belah pihak. Penyelenggaraan fasilitas chatting atau e-mail bahkan suatu sistem database untuk menampung umpan balik dari pelanggan merupakan suatu bentuk minimal yang perlu disediakan, sehingga informasi itu dapat mengalir dengan lancar.
3. Sistem Perusahaan
3. Sistem Perusahaan
Indikator ketiga ini biasanya sudah lebih dahulu dibangun oleh perusahaan, misalnya dengan membuat aplikasi sistem informasi penjualan, pembelian, persediaan barang, keuangan dan akuntansi.Ada perusahaan yang sudah lengkap mendigitalkan sistem perusahaannya, namun juga banyak yang melakukannya secara parsial, bagian per bagian secara bertahap. Memang tidak mudah untuk melakukan komputerisasi dari seluruh sistem perusahaan. Oleh karena itu, kunci keberhasilan dari proses komputerisasi ini terletak pada kemampuan pimpinan perusahaan dalam merumuskan suatu rencana induk pembangunan sistem informasi yang terpadu antar bagian atau lini manajemen perusahaan tersebut. Tanpa perencanaan yang terpadu, maka hasil yang diperoleh adalah sistem yang ‘compang camping’, sehingga nantinya akan sulit untuk mengintegrasikannya secara keseluruhan. Misalnya sistem penjualan dibuat dengan bahasa komputer Visual Basic. Sementara itu, sistem pembelian dibuat dengan bahasa Visual FoxPro, dan sistem yang lain dibuat dengan bahasa Borland Delphi.
Belum lagi masalah model jaringan komputer yang akan digunakan, seperti penggunaan sistem kabel atau nirkabel alias wireless. Apalagi sistem wireless kini semakin berkembang dengan pesat, dimana personal digital assistant (PDA) dan ponsel sudah dapat difungsikan sebagai terminal akses dalam suatu sistem informasi perusahaan. Di samping itu,pemilihan sistem operasi jaringan,seperti Microsoft, Novell atau Linux, juga sering melahirkan konflik. Selain itu, perkembangan peripheral komputer juga perlu dipertimbangkan. Tawaran penggunaan sistem barcode untuk pembacaan kode barang seperti yang dilakukan di kasir-kasir supermarket, atau sistem presensi kehadiran pegawai dengan menggunakan pendeteksi sidik jari perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu, sebelum melangkah terlalu jauh dalam melakukan komputerisasi per bagian dalam perusahaan, maka para pengelola harus merumuskan suatu rencana induk yang akan mengintegrasikan dari semua projek komputerisasi tersebut.
Belum lagi masalah model jaringan komputer yang akan digunakan, seperti penggunaan sistem kabel atau nirkabel alias wireless. Apalagi sistem wireless kini semakin berkembang dengan pesat, dimana personal digital assistant (PDA) dan ponsel sudah dapat difungsikan sebagai terminal akses dalam suatu sistem informasi perusahaan. Di samping itu,pemilihan sistem operasi jaringan,seperti Microsoft, Novell atau Linux, juga sering melahirkan konflik. Selain itu, perkembangan peripheral komputer juga perlu dipertimbangkan. Tawaran penggunaan sistem barcode untuk pembacaan kode barang seperti yang dilakukan di kasir-kasir supermarket, atau sistem presensi kehadiran pegawai dengan menggunakan pendeteksi sidik jari perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu, sebelum melangkah terlalu jauh dalam melakukan komputerisasi per bagian dalam perusahaan, maka para pengelola harus merumuskan suatu rencana induk yang akan mengintegrasikan dari semua projek komputerisasi tersebut.
4. Manajemen Pengetahuan
Indikator keempat merupakan puncak dari gelombang inovasi teknologi informasi dalam suatu perusahaan digital, yaitu dengan membangun sistem yang mendukung untuk menciptakan kreasi solusi, mencatat, menyimpan dan menyebarkan pengetahuan dan keahlian. Salah satu bentuk sistem ini sering disebut dengan istilah sistem pendukung keputusan (SPK) dan sistem pakar. SPK merupakan sistem yang digunakan untuk menyediakan altenatif-alternatif keputusan yang diperoleh dari hasil pengolahan yang rumit. Beberapa aplikasi yang sudah pernah dibuat dalam skripsi mahasiswa S1 Teknik Informatika, antara lain: SPK pengucuran kredit perumahan, perekrutan pegawai, penilaian kinerja pegawai intelektual, optimalisasi penyertaan modal dalam berbagai bidang bisnis dan lain sebagainya. Sementara itu, aplikasi-aplikasi sistem pakar juga telah dikembangkan, khususnya untuk mengatasi kekurangan pakar atau pengelola perusahaan yang berpengalaman. Para pakar dan orang berpengalaman itu dapat dihadirkan lewat sistem pakar ini, sehingga para manajer muda dapat memanfaatkannya baik untuk konsultasi, maupun melakukan deteksi terhadap suatu kasus.
Tantangan Perusahaan Digital
Memang tidak mudah dalam membangun perusahaan digital. Beberapa tantangan menghadang perusahaan-perusahaan dalam usaha transformasi dari manual menuju digital. Penciptaan strategi bisnis merupakan tantangan pertama untuk dapat menggunakan teknologi sebagai keunggulan kompetitif. Bukan sebaliknya justru menjadi beban investasi yang sangat berat. Sementara itu, gelombang globalisasi juga memicu lahirnya tuntutan standarisasi baik sistem perusahaan, maupun produk dan jasa yang dihasilkannya. Sejumlah hotel, perusahaan dan perguruan tinggi yang kompetitif, telah mengupayakan perolehan sertifikat standarisasi itu agar produk dan jasanya dapat didistribusikan secara luas hingga ke manca negara. Apalagi dengan menggunakan sistem e-Business, maka perusahaan akan dapat diakses dari seluruh penjuru dunia. Tanpa standar global, maka perusahaan akan sulit untuk memasarkan produknya.
Pekerjaan yang tidak ringan tentu juga dihadapi oleh para ahli komputer yang harus merancang infrastruktur dan arsitektur informasi di dalam perusahaan. Rancangan itu harus bisa menjawab sejumlah kondisi, khususnya perubahan cepat di bidang teknologi informasi. Selain itu, para ahli komputer juga harus mampu untuk menentukan nilai bisnis dari pembangunan sistem informasi itu. Jangan sampai pembangunan sistem itu tidak memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Tantangan yang terakhir, yaitu masalah kontrol dan respon. Dua hal ini sering diremehkan, sehingga kurang mendapatkan perhatian, padahal sangat penting untuk menentukan keberhasilan sistem.
Pekerjaan yang tidak ringan tentu juga dihadapi oleh para ahli komputer yang harus merancang infrastruktur dan arsitektur informasi di dalam perusahaan. Rancangan itu harus bisa menjawab sejumlah kondisi, khususnya perubahan cepat di bidang teknologi informasi. Selain itu, para ahli komputer juga harus mampu untuk menentukan nilai bisnis dari pembangunan sistem informasi itu. Jangan sampai pembangunan sistem itu tidak memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Tantangan yang terakhir, yaitu masalah kontrol dan respon. Dua hal ini sering diremehkan, sehingga kurang mendapatkan perhatian, padahal sangat penting untuk menentukan keberhasilan sistem.
3. E-BUSINESS
E-business adalah istilah yang lebih umum dari e-commerce karena tidak hanya mengarah pada aktivitas membeli dan menjual melainkan melayani konsumen dan bekerja sama dengan rekan-rekan bisnis lainnya atau dengan kata lain e-business merupakan interaksi dengan rekan-rekan bisnis. Fungsi dari e-business yaitu untuk mensupport bagian dari marketing, produksi, accounting, finance, dan human resource managemen. Proses transaksi online memegang peranan yang sangat penting pada e-business.
Aplikasi Dss e-Business
Aplikasi Pendukung E-business
· Menggunakan sistim informasi untuk mendukung pembuatan keputusan bisnis telah menjadi salah satu daya dorong utama penggunaan teknologi informasi dalam dunia bisnis. Bagaimanapun, revolusi e-commerce yang dihasilkan oleh Internet dan Website se Dunia (WWW), diharapkan meningkatkan informasi dan penggunaan sistem pendukung keputusan bagi karyawan perusahaan, para manajer, pelanggan, para penyalur, dan mitra bisnis lainnya.
· Tayangan ini menyoroti beberapa aplikasi utama pendukung keputusan e-business yang customized, diselaraskan, dan Web-enabled untuk digunakan dalam kegiatan e-business dan e-commerce.
· Aplikasi Pendukung Keputusan E-Business ini saat ini dibuat dengan cepat dan akan segera tersedia tersedia bagi karyawan, para manajer, pelanggan, para penyalur, dan mitra bisnis lainnya dari suatu perusahaan yang tergabung dalam jaringan e-business.
2. Jenis Keputusan dalam e-Business: Informasi Struktur Keputusan Tak terstruktur Semi-terstruktur Terstruktur
3. Jenis Keputusan dalam e-Business
· Agar kegiatan e-business dan e-commerce berhasil, perusahaan memerlukan sistim informasi yang dapat mendukung berbagai kebutuhan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan bagi para profesional bisnis yang berbeda-beda. Jenis informasi yang diperlukan oleh pembuat keputusan di dalam suatu perusahaan secara langsung berhubungan dengan tingkatan manajemen dan strukturnya di dalam berbagai situasi yang memerlukan adanya keputusan tertentu.
· Perencanaan dan Pengendalian Strategis . Para eksekutip Puncak mengembangkan tujuan organisasi secara keseluruhan , strategi, kebijakan, dan sasaran hasil melalui perencanaan strategis jangka panjang. Mereka juga memonitor pencapaian organisasi yang strategis dan arah keseluruhannya. Sebagai hasilnya, mereka secara khas dilibatkan dalam membuat keputusan yang tidak tersusun, yaitu keputusan di mana belum ada prosedur untuk membuat keputusan yang telah ditetapkan sebelumnya.
· Perencanaan dan Pengendalian Taktis . Para manajer Pertengahan mengembangkan rencana dan anggaran jangka pendek dan menengah serta menetapkan kebijakan , prosedur, dan sasaran hasil untuk subunit dalam organisasi Mereka juga memperoleh dan mengalokasikan sumber daya dan memonitor pencapaian dari subunit organisasi di departemen, divisi, dan kelompok kerja lainnya. Karenanya, para manajer ini membuat keputusan yang lebih semi-structured di mana hanya sebagian dari prosedur keputusan dapat ditetapkan di depan.
· Perencanaan dan Pengendalian Operasional . Para manajer pengawasan mengembangkan alat perencanaan jangka pendek seperti jadwal produksi. Para penyelia adalah para manajer digaris terdepan yang mengarahkan kegiatan para karyawan bukan manajemen. Kebutuhan Sistem Informasi bagi mereka sering dihubungkan dengan kegiatan pengolahan, monitoring, dan evaluasi phisik dari produk.
· karena itu, keputusan mereka menjadi lebih tersusun; yaitu; pola atau prosedur pembuatan keputusanan dapat ditetapkan di depan.
4. Jenis Laporan dalam Sistem Informasi Manajemen Laporan Terjadwal Secara Periodik Laporan Pengecualian Laporan Permintaan Dan Tanggapan Pelaporan Dorong Major Management Information Systems Reports
5. Jenis Pelaporan dlm SIM
· Konsep Sistem Informasi Manajemen, juga disebut Sistem Pelaporan Informasi , adalah bentuk awal dari Sistem Pendukung Manajemen. SIM menghasilkan produk berupa informasi yang banyak mendukung kebutuhan pengambilan keputusan sehari-hari dalam organisasi.
· Empat alternatif utama bentuk pelaporan meliputi:
· Laporan Berkala Terjadwal : Format yang tradisional ini menyediakan informasi bagi para manajer dengan menggunakan suatu format tertentu (prespecified) yang dirancang sedemikian rupa agar selalu tersedia informasi bagi para manajer secara reguler/teratur.
· Contoh : laporan analisa penjualan mingguan dan laporan keuangan bulanan.
· Laporan Perkecualian . Laporan Ini dihasilkan apabila suatu kondisi spesifik/tertentu terjadi. Sistem Informasi dirancang untuk menghasilkan suatu laporan perkecualian ketika suatu proses melampui beberapa parameter yang ditentukan dan memerlukan tindakan manajemen.
· Laporan Perkecualian mengurangi beban informasi yang terlalu berat . Mereka juga mempergunakan Manajemen Berdasarkan Penyimpangan- - campurtangan dari manajemen hanya ketika perlu membuat keputusan
· Laporan Berdasarkan Permintaan . Menyediakan informasi kapan saja seorang manajer memerlukannya. Contoh , bahasa query dari DBMS dan generator laporan memungkinkan para manajer pada stasiun-kerja online untuk mendapat/kan tanggapan secara cepat/segera atau mengirimkan informasi sesuai permintaan mereka .
· Laporan yang bersifat mendesak : Banyak perusahaan saat ini menggunakan perangkat lunak “ webcasting” untuk memilih laporan dan informasi yang akan disebarkan melalui PC para manajer dan spesialis yang tergabung dalam intranets perusahaan. Dengan cara ini, informasi didorong/dipaksa masuk kedalam suatu jaringan stasiun-kerja para manajer..
6. Pengolahan Analitis secara Online OLAP Server Database Multidimensi Corporate Databases Client PC
· Spreadsheet
· Paket Statistik
· Software OLAP berbasis Web
Data ditelusuri dari database korporat dan Dimasukkan dalam database multidimensi OLAP Untuk penelusuran oleh sistem depan-akhir(front-end)
· Database Operasional
· Data Marts
· Gudang Data
7. Pengolahan Analitis secara On-line
· Pengolahan Analitis secara Online ( OLAP) adalah suatu kemampuan manajemen, pendukungan keputusan, dan sistem informasi eksekutif yang memungkinkan para manajer dan analis untuk secara interaktip menguji dan menggerakkan sejumlah besar data yang terpadu dan terperinci dari berbagai perspektif .
· Dasar Operasi Analitis meliputi:
· Konsolidasi. Ini melibatkan kegiatan pengumpulan data. Menjadi sangat sederhana untuk melakukan roll-ups atau pengelompokan suatu data yang saling berhubungan secara kompleks. Sebagai contoh, data penjualan suatu kantor dapat digulung (roll-ups) ke penjualan suatu daerah dan data penjualan daerah digulung (roll-ups) ke penjualan wilayah.
· Drill-Down . OLAP dapat juga melakukan kebalikan dari konsolidasi dan secara otomatis akan menampilkan data yang terkonsolidasi secara terperinci. Sebagai contoh , penjualan yang tersusun berdasarkan produk atau individu penjual yang meliputi suatu daerah penjualan dapat diakses dengan mudah.
· Mengiris dan Memotong. Mengacu pada kemampuan untuk melihat isi database dari sudut pandang yang berbeda. Sebagai contoh , satu irisan suatu database mungkin menunjukkan semua penjualan suatu produk di dalam daerah. Irisan lain mungkin menunjukkan semua penjualan oleh suatu saluran penjulan. Dengan tersedianya alternatif dari berbagai perspektif secara cepat, fasilitas mengiris dan memotong memungkinkan para manajer untuk mengisolasikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan.
8. Sistem Penunjang Keputusan What If-Analysis Sensitivity Analysis Goal-Seeking Analysis Optimization Analysis Important Decision Support Systems Analytical Models
9. Sistem Penunjang Keputusan
· Sistem Pendukung Keputusan ( SPK) adalah sistem berbasis-komputer yang menyediakan dukungan informasi interaktip bagi para manajer dan para profesional bisnis untuk pembuatan keputusan yang tidak tersusun dan semi-structured. Tidak sama dengan sistem informasi manajemen, DSS bersandar pada basis model.
· Suatu basis model : adalah suatu komponen perangkat lunak yang terdiri dari model yang menggunakan prosedur perhitungan dan analitis yang menyatakan hubungan antar variabel secara mathematis . Ada berbagai jenis DSS basis model analitis.
· Analisis What-If . Pemakai akhir membuat perubahan variabel, atau hubungan antar variabel, dan mengamati hasil dari perubahan tersebut terhadap nilai dari variabel yang lain.
· Analisis Kepekaan . Suatu jenis khusus dari analisa What-if di mana hanya satu nilai variabel yang diubah berulang-kali, dan menghasilkan perubahan pada variabel lain diamati.
· Analisis Mencapai tujuan(Goal-Seek) : Dilakukan pengamatan bagaimana perubahan di dalam suatu variabel mempengaruhi variabel lain, analisa mencapai tujuan menetapkan suatu target nilai untuk suatu variabel, dan kemudian variabel lain berulang-kali berubah sampai target nilai tercapai.
· Analisis Optimisasi . Suatu model mempunyai tujuan yang lebih rumit. Sebagai ganti dari pengaturan suatu target nilai tertentu untuk suatu variabel, Tujuannya adalah untuk menemukan suatu nilai jumlah optimum untuk satu atau lebih variabel target, dalam suatu batasan tertentu. .
10. Portal Informasi Perusahaan dan SPK Enterprise Information Portal Gateway Enterprise Information Portal User Interface Search Agents OLAP Data Mining Knowledge Management Database Management Functions Data Mart Other Business Applications Operational Database Analytical Database Knowledge Base DSS What-If Models Sensitivity Models Goal-Seeking Models Optimization Models Internet Intranet Extranet
11. Portal Informasi Perusahaan dan SPK
· Pengintegrasian pada berbagai platform adalah salah satu sasaran utama dari kegiatan e-business saat ini. Seperti ditunjukkan dalam gambar diatas, paket DSS yang lebih baru tidak hanya mampu untuk berjalan dibawah platform komputer yang berbeda-beda, tetapi juga dapat terintegrasi dengan sumber daya data perusahaan, termasuk database operasional, pasar data, dan gudang data.
· Paket ini tidak lagi dibatasi oleh klasifikasi masukan dan tanggapan, tetapi dapat juga menggunakan sistem data visualisasi untuk menghadirkan data yang kompleks yang menggunakan bentuk gambar tiga dimensional yang interaktip. Hal ini pada gilirannya akan membantu para pemakai menemukan pola dan hubungan antar variabel pembuatan keputusan yang lebih cepat dan lebih mudah.
· Sebagaimana diuraikan dimuka, sasaran e-business saat ini adalah untuk menyediakan informasi bagi seseorang yang memang memerlukan , kapan saja, dan di mana saja mereka berada. Semakin banyak perusahaan yang mengembangkan Pintu Gerbang (Portal) Informasi Perusahaan untuk menyediakan akses informasi melalui web. Bila berhasil diimplementasikan, pintu gerbang ini akan menyediakan suatu alat penghubung yang universal bagi kedua-duanya, sebagai pengetahuan/knowledge perusahaan] dan peralatan untuk pengambilan keputusan seperti halnya perlatan lainnya.
Digitalisasi korporat itu sebatas komputerisasi atau internetisasi atau aplikasisasi tanpa merubah sistem bisnis korporat yg berbasis binary logic business (0-1/untung-rugi/kawan-lawan/menang-kalah).
BalasHapusPakai sistem amany utk merubah Close Corporate (digital/binary corporate) menjadi Transcendent Corporate (Close Corporate - Open Corporate - Smart Corporate - Immanent Corporate - Transcendent Corporate) sehingga perusahaan bisa terus menerus tumbuh & berkembang natural (auto management) secara materi (uang/aset), non materi (perilaku/budaya) dan rasa (enjoy/betah).
http://tgconsulting-sistemamany.blogspot.co.id/2017/10/sistem-amany-sebagai-solusi-total.html?m=1